“Mendidik adalah tugas konstitusional Negara, tetapi
sesungguhnya mendidik adalah tugas moral tiap orang terdidik.”
Ceilahh omongannya berat bener sih
bukan bukan,itu bukan omongan yang keluar dari mulut saya.
Itu tadi kalimat
terakhir yang ditulis di halaman persembahan buku Indonesia Mengajar dari om Anies Basuwedan, Ketua Indonesia
Mengajar.
Ya, karena kemaren saya
akhirnya tertunda pergi ke semeru saya memutuskan buat maen maen ke toko buku. Dan
alhasil sebagian uang yang harusnya buat pergi ke malang di alokasikan buat
beli buku. Dapet dua buku deh: Indonesia Mengajar dan 9 Matahari. Oke mulai buka
buka halaman buku Indonesia Mengajar, dan seperti biasa baru baca setengah saya
udah pengen ini pengen itu. Iya buku ini isinya cerita pengajar pengajar muda
yang udah mengabdi di pedalaman pedalamn Indonesia untuk ngajar anak anak SD. Dan
sampailah di halaman yang isinya pengalaman waktu ngajar di Majene(saya gak tau
majene itu di Indonesia bagian mananya ),eh ternyata itu di Sulawesi Barat ya. Dan
dari sanalah mulailah saya….
“kayaknya keren ya bisa ngajar dipedalaman, di luar Pulau
Jawa ”
“ngajar di Aceh Utara, Bengkalis, Tulang Bawang, Kapuas Hulu,
Paser, Majene,Sangihe,Bima, Halmahera, Sangihe, atau sampai Fak Fak kalo bisa”
Pada asing ya sama nama nama itu,? sama sih. Ternyata itu
masih jadi satu NKRI loh, gak papa kok kalo belum pada tau, gih liat peta Indonesia lagi sana.
Jadi, Aceh Utara dan Bengkalis itu masih bagian dari pulau Sumatra,
Kapuas Hulu dan Paser itu ada di Kalimantan, Majene itu di Sulawesi, Halmahera dan
Sangihe itu berada di Kepulauan Maluku, dan Fak Fak itu adanya di paling ujung
timur Indonesia,di Irian Jaya.(kalo yang
fak fak mah saya tau dimana, tapi yang lainya saya liat dihalaman terakhir
bukunya kok,bukan karena saya hafal).
Di pedalaman pedalaman yang masih bagian dari NKRI inilah
konon para pengajar muda, orang orang yang terdidik akan berbagi ilmu mereka. Bertemu anak
anak SD yang mungkin saja sekolahannya udah hampir ambruk, atau bahkan bukan di kelas tapi
di hutan tempat belajarnya, yang mungkin aja jangankan ada proyektor yang biasanya
mahasiswa pake buat sarana ngajar, yang ada cuman papan tulis itu aja
mungkin masih pake kapur. Tapi, betapa kerennya coba kalo kita bisa di sana,
yang gak cuman sekedar jadi guru yang sudah terbiasa sama segala fasilitas
fasilitas yang tersedia. Betapa senengnya ketika kita bisa berbagi semangat
bahkan mimpi, iya MIMPI, kayak apa yang ada di sang pemimpi:
Bercita citalah yang tinggi, bermimpilah yang besar, reguk
madu ilmu sebanyak banyaknya, belajarlah dari alam di sekitarmu,resapi
kehidupan,jelajahi Indonesiamu yang luas, jengkali Afrika yang eksotis,jelajahi
Eropa yang megah, lalu berhentilah di altar ilmu di Sorbonne Paris. Belajarlah dimana
science, sastra dan seni di olah untuk merubah peradapan. Dan ingat yang paling
penting, BUKAN SEBERAPA BESAR MIMPI MU, TAPI SEBERAPA BESAR KAMU UNTUK MIMPI
ITU.
Akhirul
kata: menjadi guru itu mulia, menjadi guru itu
wajar, dan adanya guru di pelosok negeri
adalah biasa.
“Mencerdaskan kehidupan bangsa: bersama melunasi janji kemerdekaan”. Dan bahwasanya pendidikan bukan sekedar
program yang yang dijalankan pemerintah, sekolah, dan para guru. Pendidikan adalah
gerakan mencerdaskan bangsa yang harus melibatkan semua orang, mendidik adalah tugas setiap orang
terdidik.

Info lebih lanjut: (sumber: buku Indonesia Mengajar)
Yayasan gerakan Indonesia mengajar
Jln. Galuh II No. 4, kebayoran baru, Jakarta Selatan.
INDONESIA 1211O
Telp : +62 -21-72211570
Faks : + 62 – 21 – 7231430
Twitter : @pengajarmuda
Facebook : Indonesia
Mengajar
(Buku ini juga sebagai salah satu pegangan saya buat
persiapan sebelum menuju dunia per PPL-an).
Saya pernah bicara ke ibuk saya: “buk aku emoh ah dadi guru
PPLan menthel, aku ameh dadi guru BERKARAKTER wae ah”.
Ya saat kebanyakan calon PPL an pada sibuk mempersiapkan ini
itu untuk kebutuhan out looking mereka, saya lebih tertarik untuk cari cara
gimana biar nantinya di tempat PPL, saya gak cuman sekedar di ingat sebagai
orang yang berpenampilan menthel karena
persiapan outlooking yang pol polan dan jor joran. Saya pengen nya mereka
dengan suka cita belajar Bahasa Inggris, mereka bisa nerima Bahasa Inggris dengan
cara yang menyenangkan. Iya ini sama kayak apa yang pernah ditanyakan ke saya
saat tes wawancara di kampus tempat saya
belaar saat ini:
“What is your motivation study here?”
“I just wanna be a good teacher, and make the students are
not afraid in learning English”
“saya pengen tau cara ngajar bahasa inggris, biar gak banyak
lagi orang yang takut buat belajar Bahasa Inggris,Miss”